Saturday, 24 October 2020

Bab Swike serta Salah Kaprah Penyebutan Makanan Yang lain


 Bab Swike serta Salah Kaprah Penyebutan Makanan Yang lain

Satu orang kawan asal Sumatera waktu bertandang ke Yogyakarta pernah bingung dengan arti bahasa lokal iwak selaku kesamaan daging.Karenanya nampak arti aneh-aneh yang mengilik seperti ikan-ayam (iwak pitik), ikan-sapi (iwak sapi), ikan-kelinci (iwak kelinci) yang pastilah tidak tercantum di buku pelajaran Pengetahuan Hayat mana juga.Sayang, tidak konsisten serta berkelanjutan, lantaran daging-ikan tak pernah dikatakan sebagai ikan-ikan!Toh salah paham sesuai itu pula berlangsung di negara lain. Arti "hot-dog" umpamanya.

Ini tidak juga kalah aneh, lantaran sesungguhnya bahan makanan ternama datang dari Amerika Serikat itu sekalipun tidak ada relevansinya dengan ikan... eh, daging anjing, manalagi yang panas atau pedas.Arti "hamburger" mula-mula gak diketahui di Jerman tempat kota dermaga terkemuka Hamburg ada. Di situ hamburger dimaksud: bullete atau frikadelle alias perkedel.

Maklum, arti itu datang dari arti fast-food Amerika Serikat.Tapi tidak juga ada relevansinya dengan 8 kota namanya Hamburg di tempat AS (di Arkansas, Connecticut, Illinois, Iowa, Michigan, New Jersey New York, serta Pennsylvania).Yang pasti, di Amerika Serikat malahan ada Hamburger University yang dikendalikan sama perusahaan waralaba warung makan siap saji McDonald's.

Semacam sosis bahannya daging sapi di Kota Frankfurt, Jerman, dikatakan sebagai wiener, kebalikannya di Kota Wien (Wina), Austria, style sosis yang sama persis (cuma barangkali beda ukuran) malahan dikatakan sebagai frankfurter!

Serupa nasib sate madura yang makin lebih tersohor serta berkembang luas di Pulau Jawa, dibandingkan dengan di Pulau Madura sendiri!Yang lebih lucu kembali masakan yang datang dari budaya Tionghoa serta cukup ternama di Indonesia. Namanya swike yang bahan ramuan terpentingnya dimaksud "kodok".

Karenanya di menu beragam rumah makan dari yang lux hingga sampai monitor warung kaki 5 meriah dijajakan bermacam santapan berpredikat memikat seperti Kodok Goreng, Kodok Kuah Jahe, Kodok Asam Manis, Kodok Goreng Lapis Tepung, Orak-arik Kodok, Kodok Sauce Tirem, Sate Kodok, Perkedel Kodok dan seterusnya.

Masakan kodok itu lumayan diminati gara-gara dagingnya betul-betul putih bersih, nikmat plus empuk untuk dikunyah. Tapi, memang panggilan Permainan judi virtual kodok itu tidak benar!Bahan pokok santapan ciri khas yang disediakan itu benar-benar termaksud style ampibia, akan tetapi memang bukan kodok, tapi "katak".Menurut pedoman ikraremis Biologi, meskipun sama-sama amfibia, katak (Ranidae) memang tidak serupa dengan kodok (Bufonidae).

Kodok punyai kaki belakang relatif pendek, bentuk lebih gembung, kulit lebih berkutil dibandingkan dengan katak. Tidak umum juga kurang wajar dikonsumsi manusia, gara-gara kulitnya punya kandungan zat beracun.

Sesaat yang lebih aman, karenanya digandrungi - terlebih sisi paha - selaku makanan manusia merupakan beberapa model katak seperti katak hijau, katak lembu, atau katak batu, akan tetapi, dengan gastronomis, nama "kodok" kebacut kaprah dipakai orang umum, dibandingkan dengan "katak" yang lebih betul.

Dalam satu diantaranya aksen bahasa Cina, masakan kodok, eh katak, dimaksud swie-kee, yang dalam bahasa Indonesia lebih kurang bermakna "ayam-air", gara-gara daging katak betul-betul putih bersih serta nikmat serupa daging ayam.


No comments:

Post a Comment

15 Tempat Wisata Kuliner Paling Mantap Di Palembang

15 Tempat Wisata Kuliner Paling Mantap Di Palembang HM Kuliner - Palembang salah satu kota besar di Indonesia sekalian jadi ibu-kota dari p...